Bagaimana Cara Kerja Satelit Komunikasi ?
Komunikasi satelit terdiri dari 2 segmen utama:
1)segmen bumi
Merupakan stasiun bumi /ground station atau Stasiun Hub atau stasiun Gateway ,
Stasiun bumi dilengkapi dengan berbagai
peralatan pendukung indoor dan outdoor untuk dapata melakukan proses
komunikasi dengan satelit.Peralatan outdoor misalnya antena beserta
kelengkapannya , peralatan indoor misalnya modem satelit, router, system
computer dan berbagai peralatan lain yang mendukung.
Seperti halnya satelit maka stasiun bumi ditujukan pembangunannya memiliki fungsi khusus .
Sistem Commando merupakan system yang
digunakan pada stasiun bumi dalam berkomunikasi dengan satelit. Sistem
Comando bekerja dengan Decoding dalam mengirim dan menerima
informasi. Data yang akan dikirim melalui antena stasiun bumi harus di-encode terlebih dulu menggunakan alat encoder , dan data yang akan diterima melalui antena tersebut harus di decode terlebih dulu menggunakan alat decoder.
Hub stasiun bumi memungkinkan satelit
terhubung ke jaringan telepon atau internet . Ada juga pengguna
mengirimkan informasi langsung ke satelit dan langsung menerima
informasi dari satelit, link yang seperti ini disebut link layanan.
Contoh stasiun bumi:
* VSAT ( Vey Small Aperture Terminal) yaitu stasiun pengirim dan penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari 3 meter.Fungsi utama dari VSAT adalah untuk komunikasi satelit data, suara dan sinyal video, termasuk siaran televisi
2)segmen angkasa
Segmen angkasa terdiri dari satelit .
2)segmen angkasa
Segmen angkasa terdiri dari satelit .
Satelit ada yang bekerja sendiri dan
pada perkembangannya yang semakin modern ada beberapa satelit yang
saling bekerja sama membentuk hubungan semacam jaringan satelit dalam
melaksanakan pelayanan terhadap stasiun bumi pelanggannya dan untuk
keperluan misi tertentu. Bagian satelit yang terlibat langsung dengan
komunikasi adalah antena dan transponder.
[Sejak tahun 1983, NASA telah mengandalkan jaringan satelit komunikasi penting
di orbit untuk memberikan kontak konstan dengan satelit dan pesawat
ruang angkasa yang mengorbit bumi. Jaringan satelit ini , terdiri dari
Pelacakan dan Data Relay Satelit (TDRs), itu sangat penting untuk
berlangsungnya misi badan antariksa untuk mempelajari bumi dan alam
semesta dari ruang angkasa.
Suatu satelit dilengkapi beberapa antena yang memiliki sensor untuk menangkap sinyal radio.
Suatu Transponder biasanya terdiri dari berbagai komponen elektrik yang terintegrasi membentuk saluran komunikasi antara penerima sinyal dan antena pemancar sinyal.
Komponen elektrik yang terdapat pada transponder yaitu:
- Input Band pass filter
- Low Noise Amplifier (LNA),
- Frequency Translator
- Power amplifier
- Output Band pass filter
- demultiflexer
Bagaimana Satelit Komunikasi bekerja ?
Secara umum komunikasi satelit sering
dikatakan sebagai kegiatan menerima dan memantulkan/mentransmisikan
sinyal dari dan ke bumi (uplink dan downlink). Sinyal yang dikirim dari
stasiun bumi ke satelit bermacam-macam sesuai tujuan/peruntukan satelit
itu dibuat, kadang stasiun uplink bumi memiliki fungsi khusus
mengirimkan /feed video atau radio pemrograman sebagai uplink. Uplink
yang demikian disebut feederlinks. Uplink yang digunakan untuk
mengontrol satelit disebut control link.Sistem Telemetri, pelacakan dan
Sistem Comando adalah kunci untuk tujuan dan dan operasi kerja
satelit.Telemetri yaitu pengiriman informasi oleh satelit ke stasiun
bumi perihal keadaan dan aktifitas satelit. Dengan telemetri stasiun
bumi bisa melacak keberadaan satelit, dan mengechek keadaan dan
aktifitas satelit. Sistem Comando yaitu system pada stasiun bumi yang
bekerja dengan decoding sinyal.
Telemetri, pelacakan dan system Comando berguna untuk memonitor kerja dari system satelit juga termasuk membantu untuk mengarahkan dan menemukan sinyal dari satelit dan stasiun bumi.
[Satelit telekomunikasi bergantung pada menyebarkan gelombang elektromagnetik untuk menyampaikan informasi, yang dikirim menggunakan gelombang pembawa pada pita frekuensi yang jelas.
Gelombang elektromagnetik yang digunakan dalam komunikasi satelit adalah gelombang radio . Sinyal dalam system satelit disebut sinyal radio. Sinyal
radio digunakan karena sinyal tersebut tidak dibelokkan oleh atmosfer
bumi sebagai frekeuensi yang lebih rendah. Komunikasi satelit
menggunakan rentang frekuensi (daya spectrum frekuensi) yang sangat tinggi 1-50 GHz(Gigahertz) untuk menerima dan mengirim sinyal. 1 GHz=1000.000.000hertz .
Penerimaan band di bumi tunduk pada
hubungan terbalik antara frekuensi dan panjang gelombang . Ketika
frekuensi meningkat maka panjang gelombang menurun. Semakin besar
panjang gelombang maka semakin besar diameter antenna parabola yang
diperlukan untuk menerimanya.
Hingga pada saat ini tersedia banyak jenis rentang frekuensi atau daya spectrum frekuensi satelit yang
Hingga pada saat ini tersedia banyak jenis rentang frekuensi atau daya spectrum frekuensi satelit yang
digunakan dari urutan daya rendah ke urutan daya tinggi yaitu:
a) L-band, S-band, C-band ; adalah merupakan spectrum frekuensi berdaya rendah.
Keterangan: diperlukan piringan antena yang berdiameter lebih besar yaitu 2 s/d 3 meter untuk menerima dan
mengirim sinyal melalui hujan, salju, dan kondisi cuaca buruk lainnya yang dapat mengganggu frekuensi radio lain
Gambar 1. Ilustrasi antena C-band |
a) X-band, Ku-band, Ka-Band dan V-band ; adalah merupakan spectrum frekuensi satelit berdaya lebih tinggi.
Keterangan: diperlukan piringan antena parabola berdiameter yang lebih kecil berdiameter 45 cm (18 inchi) pada Ku-band , dan pada Ka-band diperlukan ukuran diameter antena yang jauh lebih kecil lagi yaitu bervariasi 2-5 inchi untuk menerima dan mengirimkan sinyal. Frekuensi
yang lebih tinggi dari Ka band signifikan lebih rentan terhadap masalah
kualitas sinyal yang disebabkan oleh curah hujan, yang dikenal sebagai rainfade. Oleh karenanya Ku-band dan Ka-band merupakan spectrum frekuensi yang ideal untuk penyiaran Direct To Home
(DTH) seperti , broadband komunikasi data, telepon seluler dan aplikasi data, layanan Internet.
a) X-band, Ku-band, Ka-Band dan V-band ; adalah merupakan spectrum frekuensi satelit berdaya lebih tinggi.
Keterangan: diperlukan piringan antena parabola berdiameter yang lebih kecil berdiameter 45 cm (18 inchi) pada Ku-band , dan pada Ka-band diperlukan ukuran diameter antena yang jauh lebih kecil lagi yaitu bervariasi 2-5 inchi untuk menerima dan mengirimkan sinyal. Frekuensi
yang lebih tinggi dari Ka band signifikan lebih rentan terhadap masalah
kualitas sinyal yang disebabkan oleh curah hujan, yang dikenal sebagai rainfade
Oleh karenanya Ku-band dan Ka-band merupakan spectrum frekuensi yang ideal untuk penyiaran Direct To Home
(DTH) seperti , broadband komunikasi data, telepon seluler dan aplikasi data, layanan Internet.
Masing-masing jenis rentang frekuensi atau daya spectrum frekuensi memiliki ukuran set frekuensi tertentu untuk frekuensi uplink dan frekuensi downlink nya. . Intinya rentang frekuensi yang tinggi digunakan untuk uplink, rentang frekuensi yang lebih rendah digunakan untuk downlink.
Rentang frekuensi atau daya spectrum frekuensi yang sering digunakan adalah C-band ,Ku-band dan Ka Band, dengan set frekuensi uplink dan downlink sebagai berikut:
Secara umum ukuran 3 jenis spektrum frekuensi transmisi yang biasa sering digunakan tersebut dituliskan sbb:
1) C-band (4/6 GHz)
2) Ku-band (11/14 GHz)
3) Ka –band (18/31 GHz) digunakan untuk layanan internet
Contoh pada system komunikasi satelit
penggunaan C-Band , kita melakukan panggilan ke telepon seluler teman
maka panggilan kita itu akan ditangkap oleh antena stasiun bumi untuk
ditransmisikan ke satelit( disebut sebagai uplink) yaitu pada kisaran
frekuensi 5,925-6,425 GHz. Selanjutnya panggilan yang
datang dari telepon seluler teman kepada telepon seluler atau ke
telepon rumah kita yang datang dari satelit (disebut sebagai downlink)
yaitu pada kisaran frekuensi 3,7-4,2 GHz.]
Gambar 2. Contoh antena Ku -band |
Gambar 3, Contoh antena Ka -Band |
Bagian manakah pada satelit yang bekerja melakukan komunikasi ?
Bagian satelit yang berfungsi melakukan komunikasi data adalah antena dan transponder. Suatu satelit bisa dilengkapi banyak antena yang dilengkapi sensor sehingga memungkinkan untuk menerima sinyal uplink. Suatu satelit bisa dilengkapi 1 atau banyak transponder masing-masingnya dengan bandwidth puluhan megahertz .
[Sebagai contoh : Satelit penyiaran ;Early Bird memiliki 1 transponder mampu mengirim hanya 1 TV chanel.
Boeing 702 memiliki lebih dari 100
transponder. Dengan teknologi kompresi digital maka setiap transponder
dapat memiliki maksimum 16 saluran, sehingga melalui 1 satelit dapat
menyediakan lebih dari 1600 saluran TV.]
Sebuah transponder satelit komunikasi , adalah rangkaian unit/komponen elektronik yang saling berhubungan yang membentuk saluran komunikasi antara penerima sinyal dan antena pemancar sinyal. Kebanyakan transponder beroperasi pada prinsip " pipa
membungkuk " , mengirimkan kembali ke bumi dari sinyal radio yang
masuk ke saluran setelah diproses dengan amplifikasi dan pergeseran dari
frekuensi uplink ke frekuensi downlink.
Selain itu pada
beberapa satelit modern menggunakan pengolahan on-board, di mana sinyal
didemodulasi, diterjemahkan, re-encoded dan termodulasi satelit. Jenis
ini, yang disebut transponder "regenerative" , memiliki banyak
keuntungan, tetapi jauh lebih kompleks. Dengan kompresi data dan
multiplexing, beberapa video (termasuk video digital) dan saluran audio
dapat melakukan perjalanan melalui transponder tunggal pada satu
wideband operator.
Cara Satelit komunikasi modern bekerja dapat dijelaskan pada tahap-tahap sebagai berikut:
1.tahap Satelit menerima sinyal radio dari stasiun bumi (up link)
Stasiun bumi mengirimkan data yang telah di encoding menjadi sinyal radio, melalui reflector parabola dipancarkan kearah satelit. . Antena stasiun bumi diletakkan pada bagian outdoor dalam arah garis lurus ke satelit (line of sight) tanpa ada benda yang menghalangi.
Pemancar menciptakan semburan energi
kuat dalam bentuk gelombang radio yang dapat melakukan perjalanan
melalui atmosfer bumi ke satelit di ruang angkasa, antena satelit yakni
alat seperti piring melengkung (antenna parabola) menerima sinyal radio
yang dipancarkan dari antena stasiun bumi. Sinyal radio dipancarkan
dalam daya spectrum frekuensi yang telah ditentukan pada system
komunikasi satelit yang digunakan.
Proses pengiriman sinyal radio dari stasiun bumi ke satelit dikenal sebagai uplink
2.tahap penglolahan sinyal di dalam transponder
Sinyal radio yang ditangkap oleh antena
satelit diteruskan ke transponder . Di dalam transponder sinyal radio
diproses oleh berbagai komponen elektrik seperti hal sebagai berikut:
- Input Band pass filter menyeleksi batas band/rentang frekuensi sinyal radio input pada uplink,meloloskan frekuensi dalam kisaran tertentu yang diberlakukan pada system dan menolak (melemahkan) frekuensi di luar kisaran tersebut.
- LNA ( Low Noise Amplifier ), memperkuat sinyal radio input yang lemah karena jarak besar yang dilalui sinyal radio yang diterima dari stasiun bumi
- Frequency translator , menjabarkan dan mengkonversi frekuensi sinyal radio yang diterima (frekuensi uplink) menjadi frekuensi yang ditentukan untuk sinyal yang ditransmisikan (frekuensi downlink) ke stasiun bumi. Hal ini agar sinyal uplink dan sinyal downlink mengalir dengan sendiri-sendiri, tidak baur.
- Power amplifier berupa tabung perjalanan gelombang atau Travelling Wave Tube (TWT) sehingga juga dikenal sebagai TWTA (Traveling Wave Tube Amplifiers ) atau amplifier solid state adalah tabung vakum khusus memperkuat frekuensi radio (RF) sinyal untuk daya tinggi.
- output Band pass filter menyeleksi batas rentang frekuensi sinyal radio output pada downlink, meloloskan sinyal radio dengan rentang frekuensi yang tertentu
- demux (demultiflexer) adalah switch digital dengan input tunggal (source) dan beberapa output (destinasi). Signal pada bagian input ini akan disalurkan ke bagian output (channel) yang mana tergantung dari kendali pada bagian selectnya.
3.tahap Satelit mentransmisikan /memancarkan kembali sinyal radio ke bumi (downlink)
Sinyal radio yang telah mengalami proses
penyempurnaan, penguatan dan pengaturan frekuensi downlink tertentu
akan ditransmisikan kembali ke bumi melalui antena satelit. Pada proses
komunikasi satelit tidak ada merubah sinyal. Sinyal yang ditransmisikan
tetap sama seperti yang diterima.Semua satelit memiliki komputer
onboard untuk mengontrol dan memantau sistem yang berbeda –beda pada
satelit seperti sistem radio dan antenna dll. Semua system memiliki
sistem kontrol sikap yang membuat satelit bekerja dengan benar.
Sinyal radio dikirimkan kembali oleh
Satelit ke stasiun bumi sipengirim sinyal atau ke satasiun bumi lainnya
sesuai fungsi dan peruntukan satelit yang telah diatur dalam
pembuatannya .
Sinyal diterima oleh
antena stasiun bumi dan di decode oleh sebuah alat decoder untuk
selanjutnya diproses oleh system computer sesuai peruntukannya.
Illustrasi contoh cara kerja /peran satelit komunikasi :
1)pada VSAT (Veery Small Aperture Terminal )
VSAT (dalam bahasa Inggris, merupakan singkatan dari Very Small Aperture Terminal) adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan
antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga
meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke
satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke
titik lainnya di atas bumi. Antena VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit geostationer
VSAT digunakan untuk layanan link Internet dari backbone Internet di America Serikat dengan pelanggan.
Langkah-langkah akses Internet pada kerja VSAT:
1) Komputer pengguna akhir
terhubung ke jaringan yang terhubung ke Internet dengan system VSAT.
Pengguna melakukan browshing; mengetikkan alamat web yang ingin
dikunjungi. Komputer pengguna akhir mengirimkan data untuk transfer
data mengirim alamat web yang dimaksud baik maupun menerima
2) Melewati modem satelit indoor
yang memodulasi sinyal hingga lolos ke antenna VSAT Antena VSAT mengubah
sinyal menjadi sinyal Radio kemudian mengirimkannya ke satelit yang
berada pada orbit geostationer pada kecepatan cahaya 186 mil/detik.
1) Satelit menerima sinyal dan
mentransmisikan sinyal radio tersebut ke stasiun bumi yaitu ke salah
satu teleport system VSAT di Akron Ohio
2) Sinyal radio dilanjutkan ke NOC
system VSAT (NOC=Network Operation Center) dan NOC mengambil situs web
yang diminta dari web server di backbone Internet America Serikat.
3) Selanjutnya siklus berjalan
terbalik arah prosesnya hingga web yang diminta dapat tampil di
computer pengguna akhir . Semua terjadi dalam waktu kurang dari 700
millidetik.
Setiap pengguna akhir saling berhubungan dengan stasiun hub melalui satelit, membentuk topologi bintang.
Gambar 4, akses Internet VSAT |
2)pada telepon satelit
Komunikasi telepon satelit bekerja
sangat baik bila Anda bepergian ke luar komunikasi darat dan seluler
atau jika komunikasi darat dan selula atau terganggu.
Penggunaan telepon satelit harus di luar
gedung ataupun di tempat terbuka dimana terbentuk line of sight dengan
satelit di luar angkasa.
Cara terbaik untuk berkomunikasi ketika
link terestrial telah gagal adalah dengan membuat kelompok komunikasi.
Komunikasi kelompok Anda perlu memiliki layanan telepon satelit yang
sama untuk sepenuhnya berkomunikasi satu sama lain. Yang paling populer
penyedia layanan telepon satelit Globalstar dan Iridium. Komunikasi
kelompok Anda akan perlu untuk memilih operator telepon satelit yang
sama
Telepon satelit bukan hanya sebagai pengguna akhir tetapi juga sebagai terminal yang langsung terhubung ke satelit.
Cara kerja Telepon satelit:
1.Penelepon memasukkan nomor tujuan lalu tekan tanda kirim, maka antenna telepon akan menemukan satelit terdekat dengan telepon pengirim dan mengirimkan panggilan. Satelit terdekat menerima data panggilan
2.lalu mengirimkannya ke stasiun gateway terdekatnya, gateway mencoba untuk meneruskan panggilan melalui jaringan telepon yang ada,
3.dalam hal ini apabila jika tidak mampu melacak nomor tujuan(si penerima panggilan) maka gateway akan mengirimkan data panggilan tersebut ke satelit lainnya yang terdekat ke arah nomor tujuan(penerima panggilan.
1.Penelepon memasukkan nomor tujuan lalu tekan tanda kirim, maka antenna telepon akan menemukan satelit terdekat dengan telepon pengirim dan mengirimkan panggilan. Satelit terdekat menerima data panggilan
2.lalu mengirimkannya ke stasiun gateway terdekatnya, gateway mencoba untuk meneruskan panggilan melalui jaringan telepon yang ada,
3.dalam hal ini apabila jika tidak mampu melacak nomor tujuan(si penerima panggilan) maka gateway akan mengirimkan data panggilan tersebut ke satelit lainnya yang terdekat ke arah nomor tujuan(penerima panggilan.
4.Satelit lain tersebut akan
mengirimkan panggilan ke stasiun gateway terdekatnya. Hal ini bisa\
terjadi berulang kali tergantung jarak antara si pemanggil dengan si
penerima.
5.Satelit lain tersebut melakukan penerusan panggilan hingga ditemukan stasiun gateway yang dapat menyampaikan panggilan ke si penerima yang di tuju.
5.Satelit lain tersebut melakukan penerusan panggilan hingga ditemukan stasiun gateway yang dapat menyampaikan panggilan ke si penerima yang di tuju.
Gamabr 5, Cara kerja telepon satelit |
Terima kasih..
Artikelnya bagus kak, mungkin untuk saran sebaiknya font/ukuran fontnya diganti agar lebih mudah untuk dibaca. Terima kasih.
BalasHapus